LaporIklim

Artikel

LaporIklim

Berita

Tambang di Pulau Kecil adalah Pengabaian Negara Terhadap Rakyat dan Lingkungan

Pulau-pulau kecil yang seharusnya menjadi benteng ekologis satu per satu dikapling, dijual, dan dibongkar untuk kepentingan tambang. Negara yang semestinya menjadi pelindung ruang hidup rakyat, justru bertindak sebagai sekutu modal, menyulap hukum menjadi alat legitimasi perampasan ruang hidup di pulau-pulau kecil. 

Berita

Jalan Panjang Realisasi Energi Nuklir di Indonesia

Pemerintah Indonesia secara resmi mengintegrasikan energi nuklir ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, dengan target operasional perdana reaktor modular kecil (SMR) di Kalimantan pada tahun 2030–2032. Kebijakan strategis ini ditujukan untuk mendukung komitmen Net Zero Emission (NZE) 2060 dan memenuhi proyeksi kebutuhan listrik nasional yang diprediksi mencapai sedikitnya 1.800 TWh pada tahun 2060.

Anak tambang, sumber foto: Mongabay
Berita

Rakus Tambang, Kurus Anak: Ironi Stunting di Kawasan Tambang

Persoalan stunting tidak sekadar tentang jumlah kalori makanan yang dikonsumsi, melainkan soal kualitas air bersih, sanitasi, dan lingkungan tempat tinggal yang layak. Apa gunanya telur rebus, ikan, sayuran, dan nasi jika mereka mandi di air asam tambang, mencuci tangan dengan limbah logam berat, dan ambil air di sungai yang tercemar tailing nikel dan emas?.

Berita

Kado Terindah Proyek Strategis Nasional (PSN): Etnosida dan Ekosida

Dalam melodi lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” terdapat makna mendalam akan harapan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Selayaknya stanza ketiga yang berbunyi “S’lamatlah rakyatnya, S’lamatlah putranya, Pulaunya, lautnya, semuanya, Majulah Neg’rinya, Majulah pandunya, Untuk Indonesia Raya.”, pemerintah yang seharusnya menjamin kesejahteraan rakyat seringkali melupakan esensi stanza ini. Rakyat, tanah, dan laut dikorbankan demi kepentingan kelompoknya, salah satu contohnya adalah Program Strategis Nasional (PSN).

Photo by: Steve Harvey - trommelkopf
Publikasi

Deagrarianisasi dan Perubahan Iklim Madura

Oleh ALFIATUL KHAIRIYAH* MASYARAKAT Madura pelan-pelan meninggalkan lahan pertanian jika kondisi iklim semakin memburuk dan tak ada tindakan apa pun dari pemerintah untuk