Deagrarianisasi dan Perubahan Iklim Madura

Oleh ALFIATUL KHAIRIYAH* MASYARAKAT Madura pelan-pelan meninggalkan lahan pertanian jika kondisi iklim semakin memburuk dan tak ada tindakan apa pun dari pemerintah untuk memulihkan aktivitas pertanian. Hal ini akan membuat banyak lahan tidak produktif, masyarakat meninggalkan Pulau Madura, hingga terancamnya ketahanan pangan dan sistem mata pencaharian berkelanjutan. Perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini telah mengubah beberapa aspek sosial, mulai […]
Pemiskinan Masyarakat Adat, Dampak Proyek Cetak Sawah

Rencana pemerintah Indonesia melakukan pembukaan 20 juta hektar hutan untuk pangan dan energi merupakan masalah serius. Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi yang menyambut baik rencana tersebut. Sudah dilakukan identifikasi lahan sebanyak 400 ribu hektar untuk cetak sawah, dan diharapkan terus naik hingga 1,2 juta hektar. Namun, dikhawatirkan apakah rencana ini akan mampu menjawab pemenuhan Hak Atas Pangan dan Gizi di Kalimantan Tengah?
Malapetaka Sawit: Kontradiksi Kebijakan, Prekaritas dan Biaya Kemanusiaan Bagi Perempuan
Saat ini, muncul kekhawatiran masyarakat akan meningkatnya deforestasi terkait rencana pemerintah untuk mengubah 20,6 juta hektare kawasan hutan menjadi lahan pertanian sawit demi mempercepat swasembada pangan di 2027.
Bendungan Rusak dan Krisis Iklim: Dua Sisi Mata Pedang yang Dihadapi Petani Sawah di Magepanda, Sikka
Petani di Magepanda, kecamatan dengan luas sawah terluas di Sikka, harus mengeluarkan biaya tinggi untuk tetap bisa mengolah sawah
Kenapa Masyarakat Adat Nangahale Terus Terabaikan?
Penyelesaian konflik harus bermuara pada pemulihan hak masyarakat adat yang terampas pada masa lalu
Pulau Flores di Ujung Ancaman ‘Mata Bor’ Geotermal
Tanpa perubahan paradigma pembangunan yang menempatkan manusia dan lingkungan sebagai subjek, narasi energi bersih di Flores sekadar pertarungan politik dagang, memperluas komodifikasi sumber daya alam dan menjamin jalur distribusi hasil ekstraksi untuk kepentingan pasar global
Hidup Segreng di Lahan Karst, Cara Khas Petani Berdaya
adi Segreng lokal Gunungkidul terus ditanam petani meski minim subsidi pemerintah alasanya tahan perubahan iklim dan tak butuh air banyak. Praktik pertanian yang digunakannya masih menggunakan pengetahuan lokal dan terbukti terhindari dari gagal panen, generasi mudanya juga makin tertarik.
Ketahanan Pangan Ala Pemerintah dan Kesulitan Menjadi Petani
Dari pemerintah yang memberi pupuk subsidi dipersulit. Disuruh pakai pupuk kandang. Nggak bisa. Pupuk kandang itu kalau untuk orang yang tinggal di daerah pegunungan, punya sapi. Kalau orang daerah sini nggak punya sapi. Punya kambing cuma 1. Apa cukup untuk sekali pemupukan? Tidak,
Dulu Seroja, Kini Kekeringan: Nestapa Warga Waimatan Beradaptasi dengan Iklim
Saat kekeringan ekstrem seperti tahun 2023 dan 2024, warga desa merasa lebih kesulitan air. Saking sulitnya mendapatkan air, warga desa terpaksa berjalan kaki 700 meter jauhnya untuk menggunakan air dari sebuah sumur yang sering dipakai sebagai tempat minum sapi.
Jakarta dalam Kemelut Dampak Perubahan Iklim
Selain masalah kesehatan, banjir rob tentu mengganggu aktivitas warga. Rumah dan tempat usaha kebanjiran. Anak sekolah terpaksa tidak mengenakan pakaian seragam karena masih basah. Air bersih susah. Belum lagi persoalan kesehatan.